2012/06/16

Evangelium Minggu, 11 Juni 2012

Nats : Yehezkiel 17 : 22-24
Bunyi Nats : 
17 : 22 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan mengambil sebuah carang dari puncak pohon aras yang tinggi dan menanamnya; Aku mematahkannya dari pucuk yang paling ujung dan yang masih muda dan Aku sendiri akan menanamnya di atas sebuah gunung  yang menjulang tinggi ke atas; 17 : 23 di atas gunung Israel yang tinggi akan Kutanam dia, agar ia bercabang-cabang dan berbuah dan menjadi pohon aras yang hebat; segala macam burung dan yang berbulu bersayap tinggal di bawahnya, mereka bernaung di bawah cabang-cabangnya. 17 : 24 Maka segala pohon di ladang akan mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya."


I. Pendahuluan
  1. Yehezkiel adalah seorang  nabi yang ikut  tarbuang ke pambuangan Babel (umur 25 tahun) anak seorang imam  yang bernama Busi.
  2. Dia terpanggil menjadi seorang Nabi pada umur 30 tahun, lima tahun setelah berada di pembuangan (1;1), dia bertempat tinggal di Tel-Abib, di tepi sungai  Kebar yang ada di Babel (1;3)
  3. Bangsa Israel di buang ke pembuangan Babel (586 SM) oleh karena dosa dan kejahatan mereka sendiri, bukan karena   dosa generasi di depannya (generasi tua).
  4. Sehingga  nasib  bangsa itu hanya bergantung  atas anugerah Allah semata-mata. Tanpa kepedulian Tuhan Allah terhadap mereka, mereka bagaikan  tulang-tulang yang amat kering (Yeh 37)
  5. Intervensi kasih Allah terhadap bangsa itu, membuka masa depan yang cerah bagi bangsa itu sendiri.
  6. Dalam prikop ini,  Allah memberitahukan bagaimana kasih setiaNya yang nyata dalam karya keselamatan yang diperbuat Allah bagi mereka.  Walaupun mereka dihukum oleh Allah  tetapi Allah masih tetap memperdulikan mereka, Allah ingin membangun dan  memperbaharui bangsa itu melalui sisa-sisanya
II  Penjelasan
1. Kehidupan bangsa Israel
  • Bangsa Israel tidak lagi berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan yang memberi kehidupan, yang membangun, yang mencintai  dan yang memberi kehidupan (Biofil), tetapi mereka suddah berjalan dan mengarah kepada kehidupan yang Nekrofil yakni  hidup yang suka merusak, manghancurkan dan mematikan sesamanya. Sehingga tidak ada lagi ditemukan kehidupan yang penuh sukacita, kesejahteraan dan kemakmuran
  • Rakyat tidak lagi menjadi  subjek tetapi sudah menjadi Objek, dieksploitasi demi kesenangan dan hawa nafsu para pemimpin bangsa itu sendiri. Mereka sangat keras dan kejam, mereka tidak memiliki perasaan, mereka memijak-mijak hak orang miskin dan terlantar juga yatim piatu dengan kekerasan dan kekejian.
  • TuhannAllah menghukum mereka karena dosa mereka dan sesungguhnya mereka memang pantas mendapat hukuman tersebut (ay 21)
2. Sikap Allah
  • Sifat Allah adalah  Biofil (menghidupkan) bukan Nekrofil (mematikan), itu makanya  dalam Yeh 33:11 diperlihatkan sifat Allah yang tidak berkenan kepada  kematian  orang yang jahat, tetapi agar orang yang jahat itu bertobat dan kembali kepada jalan yang benar.  Sifat Allah adalah menghidupkan.
  • Dalam inisiatif/prakarsa demikianlah Allah hendak  merencanakaan pemulihan (pembangunan) kembali bangsa Israel yang sudah hancur dan berantakan itu, yang sudah berserakan tidak menentu. Tuhan ingin meluruskan kembali jalan mereka yang sudah berjalan  manuju kematian tersebut.
3. Karya/kasih karunia Tuhan
  • Tuhan menyampaikan rencanaNya ini melalui suatu gambaran yakni gambaran “pohon aras yang tinggi”. Pohon aras yang tinggi, adalah gambaran yang menunjuk kepada pemerintahan kerajaan  Babel yang tinggi, (yang berkuasa, top, tidak ada imbangnya). Mematahkan (memutik) berarti Tuhan berkarya/berbuat memisahkan dan melepaskan bangsa itu dari kekuasaan  Babel yang kuat dan berkuasa itu. Benar,  Tuhan Allah sendiri mencabut sebuah cabang dari puncak pohon aras yang tinggi (keturunan Daud; ay 2, 3; Yes 53:2) dan menanamnya di atas gunung yang tinggi, sehingga semua orang bisa melihatnya (bnd Yes 2:2; 11:10) bangsa itu diputik dan diselamatkan oleh Allah. Ada dua kali rombongan besar bangsa Israel yang pulang dari pembuangan yakni tahun 538, dan tahun 528 seb.M.  (walaupun kenyataannya sebagian bangsa Israel banyak yang tinggal di Babel oleh karena sudah hidup mapan di sana)
  • Setelah bangsa ini pulang, Tuhan menempatkan mereka di atas ‘gunung Israel yang menjulang tinggi ke atas’. Ini juga gambaran yang menyatakan tentang Yerusalem yang besar. Hal ini seiring dengan nubuatan nabi Yesaya pada Yes 11:1, tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah’  Yes 11;1, “ Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah’ Gambaran ini adalah menunjuk kepada   Tuhan Yesus Kristus, yang datang dari keturunan si Daud (Yer 23;5, 33;15). Sehingga melalui dan di dalam Tuhan Yesus, Tuhan Allah mengawali  kehidupan baru ‘ pohon aras yang tinggi’ dan penuh kemuliaan  ( Kerajaan Allah, Yeh 17:23)
  • Akibat yang nyata atas kehadiran pohon aras yang tinggi dan penuh kemuliaan itu, yang memiliki cabang dan berbuah lebat, membuat orang sangat memerlukannya. Segala macam burung dan berbagai binatang datang berlindung dan bernaung di bawah cabang-cabangnya. Semuanya ini memperlihatkan gambaran hidup orang yang selalu setia dan melandaskan hidupnya hanya kepada kasih karunia Tuhan semata; sehingga ia memperoleh kehidupan yang penuh damai sejahtera, penuh sukacita dan pengharapan.
  • Semuanya ini menjadi suatu kesaksian yang hidup bagi bangsa-bangsa yang ada di atas bumi ini  (ay 24) semua bangsa akan mengetahui bahwa:
    • Tuhan Allah adalah Maha kuasa, tidak ada yang dapat mengimbangiNya.
    • Kuasa Tuhan tidak terbatas, Ia sanggup merendahkan pohon yang tinggi, dan meninggikan pohon yang rendah. Artinya, Tuhan sanggup merendahkan bangsa yang besar dan berkuasa (Babel) oleh karena kesombongannya, yang merasa lebih unggul dan berkuasa dari bangsa-bangsa lainnya. Tuhan juga sanggup mengangkat dan meninggikan bangsa yang rendah (Israel), yang menganggap dan merasakan dirinya tidak berharga, terbuang, lemah dan kecil menjadi bangsa yang besar serta menjadi pelindung bagi banyak bangsa-bangsa.
    • Tuhan adalah Maha kuasa, yang  sanggup memberi kekuatan dan   kehidupan kepada bangsa yang lemah lunglai, yang digambarkan disini melalui pohon aras yang layu kering, namun Tuhan dapat membuat pohon ini kembali segar, hijau dan berbuah kembali, sebaliknya pohon yang subur dan hijau menjadi layu dan kering.
    • Tuhan Allah adalah  kunci keberhasilan hidup, semua makhluk berpusat kepadaNya
III. Aplikasi
  1. Jaman sekarang adalah jaman yang penuh dengan kemajuan; maju dalam segala bidang termasuk dalam aktifitas keagamaan. Gedung gereja menjulang tinggi,  kwantitas kehadiran jemaat semakin meningkat,  demikian juga  pesta-pesta gereja dengan panitianya yang sangat luar biasa. Menjadi masalah bagi kita saat ini adalah, apakah kemajuan secara fisik itu dapat diimbangi  dengan kemajuan iman secara rohani ?
  2. Minggu Trinitatis: mengingatkan kita akan kehadiran Tuhan Allah dalam kehidupan kita sehari-hari. Tuhan mau hadir dan ikut campur dengan segala masalah kehidupan kita, sebagaimana Ia ikut campur dengan masalah kehidupan bangsa Israel. Keikutcampuran Tuhan adalah keberhasilan dan kemuliaan  kita, jika kita mau menerimaNya, kita akan hidup dalam kehidupan yang baru, penuh semangat dan pengharapan yang hidup.
  3. Tuhan sanggup manyelesaikan, dan memberikan solusi bagi semua persoalan hidup kita.
  4. Sudah sejauh mana kita tampil  selaku alat  Tuhan untuk mangayomi sesama kita? Hendaknya, di mana pun kita hadir dan beraktifitas hendaknya orang sekeliling kita dapat menikmati sukacita hasil hubungan pribadi kita dengan Tuhan Allah.
  5. Apapun masalah yang kita hadapi, mari kita sampaikan kepada Tuhan, sebab Tuhan berdaulat atas kehidupan dan perjalanan sejarah kehidupan kita manusia (ay 22-24). Dialah tempat kita mengadu. Percayalah, Tuhan kita adalah Tuhan yang merancangkan kebaikan dan kehidupan bagi kita, sekarang, besok, lusa dan selama-lamanya (Tuhan itu Biofil; bnd Yer 29:11). Kebaikan yang kita terima ini bukan hanya untuk kepentingan kita orang yang percaya padaNya, namun juga sebagai kesaksian bagi bangsa-bangsa lain agar mereka dapat mengenal Allah yang benar (ayat 24).
Disajikan Oleh : Pdt. Jay Simarmata, STh
KEPALA BIRO I GMB

Tidak ada komentar: