Nats :
YEHEZKIEL 2:1-5
(2:1) Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau.” (2:2)
Sementara Ia berbicara dengan aku, kembalilah rohku ke dalam aku dan
ditegakkannyalah aku. Kemudian aku mendengar Dia yang berbicara dengan
aku. (2:3) Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia. Aku
mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa pemberontak yang
telah memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah
mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga. (2:4)
Kepada keturunan inilah, yang keras kepala dan tegar hati, Aku mengutus
engkau dan harus kau katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan
ALLAH. (2:5) Dan baik mereka mendengarkan atau tidak —
sebab mereka adalah kaum pemberontak — mereka akan mengetahui bahwa
seorang nabi ada di tengah-tengah mereka.
THEMA :
"Tuhan adalah Pengutus Pembawa Kabar Sukacita"
PENGANTAR
Yehezkiel adalah seorang nabi, yang dipanggil Tuhan Allah secara
khusus. Dia adalah nabi ketiga dari nabi-nabi besar PL. Yehezkiel hidup
sezaman dengan nabi Yeremia, namun lebih muda dan dipengaruhi oleh
Yeremia. Ia adalah seorang imam (Yeh 1:3) dan seorang nabi (11:4) di
pembuangan. menurut Yeh 1:1-3, Yehezkiel berada di antara kelompok
pertama orang-orang Yahudi yang dibuang ke Babel, pada tahun 597 SM. Ia
tinggal dalam pembuangan di Babel, baik sebelum, maupun sesudah jatuhnya
Yerusalem pada tahun 586 sM. Pesannya ditujukan kepada orang-orang yang
dibuang di Babel dan mereka yang tinggal di Yerusalem.
Yehezkiel adalah seorang yang teguh imannya dan kaya akan
penglihatan. Sebahagian besar dari pesannya didapatnya melalui
penglihatan-penglihatan (visions) dan dinyatakannya dengan perbuatan
yang merupakan lambang (symbols) yang jelas bagi bangsa Israel.
Yehezkiel menekankan perlunya pembaharuan hati dan jiwa serta
tanggung-jawab setiap orang atas dosa-dosanya sendiri. Ia juga
menyatakan harapannya akan pembaharuan hidup bagi bangsa Israel. Sebagai
imam dan juga selaku nabi, Yehezkiel memberi perhatian khusus kepada
rumah Tuhan dan pentingnya hidup menurut kehendak Tuhan.
PENJELASAN NATS
Ay 1 Allah memanggil Yehezkiel menjadi hamba atau pelayan-Nya melalui
suatu penglihatan yang luar biasa, pada waktu dia berada di pembuangan
Babel bersama orang Israel. Dalam penglihatan itu Yehezkiel melihat
langit tiba-tiba terbuka dan ia mendapat penglihatan tentang Allah. Dia
mendengar Tuhan berbicara kepadanya dan dia merasakan kuat kuasa Tuhan.
Allah memperlihatkan kemuliaan dan kekuasaan-Nya kepada Yehezkiel.
Melihat itu dia jatuh tertelungkup di tanah. Pengalaman ini yang penah
dialami oleh Musa di padang gurun (band. Kel. 2:4-5)
Ay 2-3 Lalu ia mendengar suara yang berkata : “Hai manusia fana
berdirilah. Aku ingin bicara dengan engkau. “sebutan “anak manusia”
dikenakan kepada Yehezkiel menekankan keadaannya sebagai mahluk
ciptaan-Nya berhadapan dengan kemuliaan penciptanya. Sebutan itu juga
memperlihatkan bahwa yang Mahakuasa memanggilNya dan dia menjadi
jurubicara atas kehendak Allah. Sewaktu suara itu didengar oleh
Yehezkiel, masuklah Roh Allah ke dalam dirinya, dan ditegakkannya dia.
Kemudian didengarnya kembali suara itu mengatakan : “Hai manusia fana,
engkau Ku-utus kepada orang-orang Israel yang memberontak melawan Aku.
Mereka itu pembrontak seperti nenek moyang mereka juga. Tuhan tahu
kekerasan hati umat Israel. Allah mau memakai Yehezkiel menjadi
jurubicara atau penyambung lidah Allah.
Ay 4-5 Mereka keras kepala dan tidak menghormati Aku. Umat Israel
begitu tegar tengkuk, keras kepala, mereka melawan dan menentang Tuhan.
Tuhan mengatakan kepadanya: “Engkau Ku-utus untuk menyampaikan apa yang
Aku, Tuhan Allah Yang Mahatinggi katakan kepada mereka, entah mereka mau
mendengarkan atau tidak; yang penting, mereka harus tahu bahwa ada nabi
di tengah-tengah mereka. “Allah memperkenalkan diriNya sebagai Yang
Mahatinggi, Yang Mahakuasa atas segala sesuatu di dunia ini. Yang tidak
seorangpun yang dapat membantah atau mengimbangiNya. Dialah TUHAN yang
berkuasa menggenapi semua nubuat yang disampaikan-Nya melalui nabi-nabi
yang dipanggil dan disuruh-Nya (band. 33:32, 33; UL 18:21-22)
RENUNGAN
1. Allah memanggil, menetapkan dan menyuruh orang percaya menjadi
pelayan-Nya. Adalah hak istimewa bagi orang percaya, bagi kita semua
orang Kristen menjadi pelayan Tuhan. Allah mempercayakan pelayanan-Nya
kepada orang percaya. Tuhan tahu persis siapa Yehezkiel dan apa yang
dipikirkan dan dikerjakannya. Tuhan mengetahui segala keberadaan
Yehezkiel, yang lemah, tidak kuat, namun dia taat terhadap panggilan
Tuhan, dia dikuatkan dan dimampukan untuk melaksanakan apa yang
diperintahkan Tuhan kepadanya. Tidak ada alasan bagi yehezkiel untuk
menolak panggilan dan suruhan Tuhan kepadanya. Demikian kitapun semua
orang percaya mau berserah kepada Tuhan, agar kita dipakai-Nya sesuai
dengan kehendak-Nya. Tantangan yang dihadapi Yehezkiel tidak mudah.
Bangsa Israel memberontak kepada Tuhan. Dia harus berhadapan dengan
para pembrontak yang keras kepala bahkan yang mengejek dan menolak
pemberitaannya. Dengan kekuatan Tuhan dia dapat bertahan dan dengan
setia menyampaikan firman Tuhan. Allah memanggil, menetapkan dan
mengutus Yehezkiel menjadi pelayan-Nya, demikian juga dengan setiap
orang percaya dipanggil, ditetapkan dan disuruh atau diutus-Nya bukan
karena ada sesuatu yang baik pada kita, tetapi semata-mata karena kasih
karunia-Nya. Kita harus taat kepada perintah dan suruhanNya.
2. Kita semua orang Kristen terpanggil menjadi pelayan Tuhan dengan
segala yang ada pada kita. Tuhan sudah lebih dahulu melayani kita yaitu
dengan mengerjakan keselamatan kita dari dosa maut dan kematian. Tuhan
telah menyelamatkan kita melalui mengampuni segala dosa dan kejahatan
kita, menerima kita sebagaimana kita ada dan memberikan hidup yang kekal
kepada setiap orang yang percaya kepada kita semua.
Tuhan Yesus datang ke dunia ini, bukan untuk dilayani. Ia datang
untuk melayani dan untuk menyerahkan nyawa-Nya untuk membebaskan banyak
orang. Demikian juga kita semua yang telah menerima keselamatan yang
dikerjakan-Nya terpanggil dan disuruh untuk melayani. Tak ada alasan
bagi kita, siapapun kita untuk menolak panggilan dan suruhan Allah.
Melayani Tuhan berarti kita menyerahkan seluruh kehidupan kita untuk mau
dipakai Tuhan menjadi alat-Nya menyampaikan firman Tuhan, menyaksikan
segala perbuatan Tuhan melalui segenap kehidupan kita. Kita disuruh
untuk bersaksi, menyaksikan segala perbuatan Tuhan.
Biro I Kerohanian
GEREJA MISSION BATAK (GMB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar